• work
  • clients
  • index
  • Instagram
  • Menu

Hello

  • work
  • clients
  • index
  • Instagram

T : +62 819 1111 8899

design@garismiringstudio.com

Jl. Pantai Batu Bolong No.80, Canggu, Kec. Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali.

Upaya kami untuk upcycle kayu bekas menjadi bangku

Upaya kami untuk upcycle kayu bekas menjadi bangku

Upcycling

April 06, 2020 in Article

Penggunaan sumber daya alam yang berlebihan dan produksi bahan buatan manusia yang melewati batas menimbulkan banyaknya masalah lingkungan seperti tanah longsor, polusi udara, dan pencemaran lingkungan. Dalam upaya menuju keberlanjutan, upcycling adalah salah satu cara untuk mengurangi sampah dan memperpanjang daur hidup produk.

Upcycling dapat diartikan sebagai proses mengubah produk sampingan, material bekas atau sampah menjadi material atau produk baru dengan kualitas dan nilai lingkungan yang lebih baik (McDonough & Braungart, 2002). Dalam kata lain, upcycling adalah membuat barang lama menjadi baru lagi. Tidak seperti downcycling, upcycling tidak melibatkan penghancuran material dan menggunakan energi lebih sedikit sehingga tidak berbahaya bagi lingkungan.

Selain untuk keberlanjutan lingkungan, upcycling juga menambahkan nilai estetika produk, mendorong kreativitas, mewujudkan citra seniman, dan meningkatkan kesadaran masyarakat (Ali, Khairuddin, & Abidin, 2013). Produk upcycling memiliki tipologi estetika yang berbeda dari biasanya karena memiliki nilai sentimental yang tersimpan. Dalam proses upcycling suatu produk, diperlukan kreativitas seorang desainer untuk membuat produk tersebut terlihat indah atau menjadi berguna. Dengan menghormati seni kerajinan tangan yang mulai langka seiring dengan produksi massal, produk upcycling akan memberi karakter pada tempat dimana ia diletakkan. Maka dari itu, produk upcycling dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap masalah yang timbul akibat efek samping modernisme.

Proses desain upcycling berangkat dari pertanyaan ‘Apakah sesuatu bisa dibuat dari material ini dan jika bisa, apa saja yang dapat dibuat?”. Terdapat lima tahap dalam upcycling, yaitu:

  1. Mencari material apa yang dapat di upcycle

  2. Mengadakan percobaan dan megembangkan material itu untuk di upcycle

  3. Menguji ciri mekanis dan estetik apa yang dimiliki material itu

  4. Membuat prototipe secara berulang

  5. Mulai produksi

Dalam desain interior, material upcycle yang sering dipakai adalah palet kayu yang biasa digunakan untuk pengiriman barang. Produk ini dapat digunakan sebagai lantai, dinding, rak, atau bahkan sebagai perabot yang bisa dibuat sendiri.

Daftar Pustaka

Ali, N. S., Khairuddin, N. F., & Abidin, S. Z. (2013). Upcycling: Re-Use and Recreate Functional Interior Space Using Waste Materials. INTERNATIONAL CONFERENCE ON ENGINEERING AND PRODUCT DESIGN EDUCATION (pp. 798-803). Dublin: Dublin Institute of Technology.

Bofylatos, S., Kachrimani, C., & Zacharopoulos, N. (2017). Upcycling Reclaimed Wood, A Preliminary Analysis. EKSIG. Delft: DRS.

McDonough, W., & Braungart, M. (2002). Cradle to cradle: Remaking the way we make things. New York: MacMillan.

upcycling-arsitek-jakarta

upcycling-arsitek-jakarta

Arsitek Terbaik & Profesional Jakarta Bali. Garis Miring Studio memiliki pengalaman dalam merancang proyek perumahan, cafe, restoran, hotel, hostel, & villa.

upcycling-jasa-arsitek-bali

upcycling-jasa-arsitek-bali

Arsitek Terbaik & Profesional Jakarta Bali. Garis Miring Studio memiliki pengalaman dalam merancang proyek perumahan, cafe, restoran, hotel, hostel, & villa.

upcycling-jasa-arsitek-jakarta

upcycling-jasa-arsitek-jakarta

Arsitek Terbaik & Profesional Jakarta Bali. Garis Miring Studio memiliki pengalaman dalam merancang proyek perumahan, cafe, restoran, hotel, hostel, & villa.

Tags: Upcycling, daur ulang, material bekas, desain produk, arsitek jakarta, arsitek bali, jasa arsitek jakarta, jasa arsitek bali
Prev / Next