Proyek Flux - Garis Miring Studio (Jasa Arsitek Jakarta dan Bali)

Proyek renovasi kantor desain grafis ini terletak pada di Jl. Mas Murni dari bangunan eksisting yang berupa rumah bergaya klasik. Selain cara memadukan bangunan eksisting dan elemen-elemen dari kantor sebelumnya dengan keinginan perancang dan klien, faktor lain yang memengaruhi desain adalah tantangan budget dan waktu.

Secara keseluruhan, Kantor Flux terdiri dari dua lantai dan sembilan ruangan. Pintu masuk disambut dengan dinding panel kayu warna warni yang diimpor dari kantor sebelumnya kemudian pengunjung diarahkan kepada dua ruangan utama, yaitu ruang tunggu dan ruang kreatif. Ruang tunggu berfungsi sebagai lounge untuk tamu atau klien, sedangkan ruang kreatif adalah ruang kantor utama untuk para karyawan Flux. Ruang direksi dan ruang santai keduanya berdampingan dengan ruang kreatif. Ruang direksi berada di sisi belakang bangunan menghadap kolam renang sedangkan ruang santai, yang berfungsi sebagai kafe kecil dan lounge, berada pada sisi kanan ruang kreatif. Ruang meeting berada pada sisi depan bangunan namun pintu masuknya terletak di sebelah tangga pada ruang kreatif. Ruang HRD, Marketing dan Bos berada di lantai dua.

Ruang Tunggu, ruang kreatif dan ruang meeting ketiganya memiliki tone yang serupa. Warna hitam dipadu dengan kayu dengan warna aksen emas. Warna emas sengaja dipilih karena sesuai dengan filosofi Flux, yaitu segala sesuatu yang dipegang akan menjadi emas. Penggunaan material wire mesh, frame besi hitam, lampu filament dan neon membuat ruang tunggu memiliki feel industrial. Sebagai tempat penerima tamu, ruangan ini juga menggunakan set furniture sofa, meja kopi dan meja samping agar terasa seperti lounge yang sedikit formal, namun cat plafond berbentuk geometris dan dinding wallpaper komik membantu membuat ruangan terasa lebih informal.

Ruang kreatif dipenuhi meja kerja untuk computer dan meja komunal di tengah yang memudahkan para desainer untuk menukar ide. Seperti pada ruang tunggu, ruang kreatif juga menggunakan geometri untuk mendekor ruang. Selain sebagai elemen dekoratif, panel-panel kayu di plafond mengimbangi warna cat putih dengan hitam. Logo Flux diambil dari kantor sebelumnya dan lantai eksisting dipertahankan. Ruang direksi sebelumnya adalah teras menuju kolam renang, sehingga perlu ditambah dinding kaca yang mengelilingi ruangan agar ruangan mendapatkan pemandangan taman belakang dan kolam renang. Karena digunakan untuk 4 direktur, digunakan pemisah ruangan berupa panel yang terbuat dari wire mesh dan plat besi. Papan tulis juga disediakan untuk masing-masing direktur. Ruang paling besar terpisah oleh pintu geser kaca dan dikhususkan untuk direktur utama. Meja kerja juga diambil dari kantor sebelumnya.

Ruang santai menggunakan dekorasi bergaya tropis dan berbeda dengan ruang tunggu, tidak menggunakan sofa tetapi beanbag dan barstool. Ruangan ini terpisah dari ruang kreatif melalui tangga pendek sehingga berada di atas panggung. Lemari dan meja TV pendek juga memisahkan kedua ruangan, dengan tempat duduk diantaranya. Lantai dilapisi kayu dan bagian pada beanbag, lantai dilapisi rumput sintetis. Meja bar fungsional didesain seperti angkringan dan dilengkapi barstool dengan kaki berwarna-warni. Dinding kiri menuju dapur dihiasi dengan mural tropis hingga dinding lantai 2 dan plafondnya ditambah wiremesh yang dipenuhi tanaman rambat. Di sisi kiri ruangan adalah ruang meeting yang memiliki skema warna seperti pada ruang tunggu dan kreatif namun tanpa hiasan geometrisnya, dengan elemen geometris hanya pada lampu gantung.

Lantai dua bangunan ini memiliki lantai parket eksisting yang dipertahankan. Begitu pula untuk plafond dan juga beberapa furniture seperti lemari dan meja rias. Ruang HRD dan marketing memiliki gaya yang serupa namun menggunakan warna dominan yang berbeda. Pada ruang HRD, warna yang dominan adalah hijau, sehingga terkesan menyegarkan, sedangkan pada ruang marketing, warna dominan biru menenangkan. Keduanya menggunakan lampu gantung persegi panjang yang dilapisi warna emas. Warna emas juga ditemukan pada titik temu gradasi warna dominan dengan cat putih eksisting. Pada sisi dekat pintu, terdapat juga papan tulis dengan dinding yang dipenuhi kisi-kisi kayu. Tanaman pot juga banyak digunakan meningkatkan kesejukan ruangan.

Ruang bos bergaya industrial dipadu dengan gaya klasik eksisting dan palet warna gelap memberi suasana maskulin dan elegan yang nyaman. Plafond eksisting dicat hitam dan lemari dicoating ulang dengan warna lebih gelap. Wallpaper bercorak beton, bata tempel, panel dinding di bawah jendela dan peta di atas meja pantry melengkapi suasana pada ruangan. Walaupun sebagian besar furniture existing, ada juga beberapa elemen tambahan seperti meja pantry, lemari di belakang meja bos, dan set sofa lounge.

Arsitek Bali
Arsitek Bali
Arsitek Bali
Jasa Arsitek Jakarta
Jasa Arsitek Jakarta
Jasa Arsitek Jakarta
Jasa Arsitek Jakarta
Jasa Arsitek Jakarta
Jasa Arsitek Jakarta